UNS Solo memecahkan rekor peta NKRI dengan media batik berukuran 6 meter x 12 meter. Pemecahan itu dilakukan 42 siswa dan 18 guru SMKN 9 Solo program keahlian Tekstil.
Salah satu siswa kelas XI, Afiyah Fa’lul Malichan, mengatakan pagi itu merupakan kali pertama dia membuat peta dengan media batik. Biasanya, dia hanya membuat batik dengan motif flora dan fauna di sekolah. “Saya mendapatkan tugas untuk ngolongi [menebalkan gambar dengan malam] dan nerusi,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/3/2013).
Menurutnya, proses ngolongi cukup sulit dibandingkan membatik dengan motif flora dan fauna. Hal itu disebabkan ngolongi peta harus detail dan banyak terdapat garis. Meski demikian, dia merasa membatik maupun ngolongi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dia mengaku membuat peta dengan media batik merupakan ide yang kreatif.
Apalagi, batik merupakan salah satu kebudayaan asli Solo yang harus dilestarikan. “Selain itu, saya memang memiliki cita-cita untuk menjadi pengusaha batik biar batik tidak hilang,” ujarnya.
Guru Proli Tekstil SMKN 9 Solo, Zumronah mengatakan siswanya memang diminta oleh UNS untuk ngolongi peta dengan media batik. Peta berukuran besar tersebut dibatik di atas kain mori yang dibagi menjadi enam lembar dengan masing-masing memiliki ukuran 1 meter x 12 meter. Setiap lembar kain dikerjakan tujuh siswa.
“Peralatan seperti canting dan kompor listrik kami bawa sendiri, untuk malam dan kain disediakan UNS,” kata Zumronah kepada wartawan di sela-sela kegiatan, Kamis. Untuk proses pewarnaan peta, sambungnya, akan dilakukan oleh komunitas pembatik dari Laweyan.
Koordinator kegiatan, Muhammad Gamal L, mengatakan proses pembuatan peta batik mulai dari menggambar, ngolongi, nerusi, hingga ngelorot itu selesai dalam waktu empat jam. Setelah selesai, peta bermedia batik akan lansgung diberi figura dan dipajang di auditorium UNS. Menurutnya, pembuatan peta bermedia batik itu merupakan salah satu gerakan nasional melek peta yang dilakukan oleh UNS dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
“Pembuatan peta itu masuk dalam Rekor Muri dengan media batik terbesar dan pertama kali di Indonesia,” paparnya saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan.
Source